DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang ..................................................................................................... 1
B.
Dasar-Dasar Radiasi Antena.............
.................................................................... 2
C.
Antena Pemancar ..................................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A.
Pengertian ANTENA............................................................................................... 3
B. Definisi-denifisi
pola radiasi antena ................................................................... 3
C. Fungsi
Antana........................
.............................................................................. 4
D. Karakter
ANTENA................................................................................................ 4
BAB III : PENUTUP
A.
Kesimpulan
....................................................................................................... 6
B.
Saran
................................................................................................................. 6
Daftar Pustaka ................................................
|
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya serta memberikan kemudahan kepada
penulis untuk menyelesaikan makalah berjudul "Konsep Dasar Antena".
Makalah yang sedang anda baca ini
disusun Sebagai Karya Tulis Ilmiah mengenai Analisis Mengenal Dasar Antena. Makalah ini penulis susun
berdasarkan sejumlah data dan fakta yang didapatkan penulis Dari berbagai
sumber.
Selain itu juga Dalam penyusunan
makalah ini terdapat berbagai Konsep
Antena, rangkaiannya, dan tidak lupa cara mengatasinya, Semoga pembuatan makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.
Tangerang, 14 september 2013
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antena
merupakan sebuah perangkat yang digunakan memancar dan/atau menerima gelombang
elektromagnetik
secara efisien. Sebagai contoh penggunaan antena yaitu; a. Komunikasi Tanpa
Kabel
(Wireless
Communication) berupa sistem komunikasi personal (PCS), sistem Global
Positioning Satellite
(GPS),
Wireless Local Area Netrworks (WLAN), Direct Broadcast Satellite (DBS)
Television, Mobile
Communications,
Telephone Microwave/Satellite Links, Broadcast Television dan Radio, dan lain –
lainnya.
b. Penginderaan jauh (Remote Sensing)
berupa: Radar [Penginderaan Jauh aktif yang bekerja
meradiasi
dan menerima gelombang], Pemakaian untuk militer sebagai pencari target dan
tracking, radar
cuaca,
pengaturan lalu lintas udara, deteksi kecepatan mobil, pengatur lalu lintas
(magnetometer), ground
penetrating
radar (GPR), pemakaian untuk pertanian. Radiometry [Penginderaan jauh pasif
yang bekerja
dengan
cara menerima emisi gelombang. Penggunaan militer dalam bentuk perlakuan
gelombang dan
penggabungan
sinyal.
Jenis
– jenis antena :
1.
Antena Kabel (Wire Antenna); seperti monopole, dipole, loop dan lain – lainnya.
2.
Antena Celah (Aperture Antenna); seperti Sectoral Horn, Piramidal Horn, Slot
dan lainnya.
3.
Antena Pantul (Reflector Antenna); Parabolic dish, corner reflector dan lain –
lainnya.
4.
Antena Lensa.
5.
Antena Mikrostrip.
6.
Antenna Susun (array).
Parameter
– parameter kinerja antena :
1.
Pola radiasi (Radiation Pattern) yaitu Penggambaran sudut radiasi (polar plot).
Bentuk yang lain
seperti
pola omnidirectional pattern yaitu
pola radiasi yang serba sama dalam satu bidang radiasi
saja.
Pola Directive yang membentuk pola berkas yang sempit dengan radiasi yang
sangat tinggi.
2.
Keterarahan (directivity) yaitu perbandingan antara densitas daya antena pada
jarak sebuah titik
tertentu
relatif terhadap sebuah radiator isotropis [radiator isotropis merupakan sebuah
antena
dimana
radiasi antena akan serba sama keseluruh arah (titik sumber radiasi).
3.
Gain merupakan keterarahan yang berkurang akibat rugi – rugi yang ditimbulkan.
4.
Polarisasi yang merupakan pelacakan vektor radiasi medan listrik (polarisasi
linierm circular,
eliptical).
5.
Impedansi merupakan impedansi masukan antena pada terminalnya.
6.
Bandwidth merupakan rentang frekuensi dengan kinerja yang dapat diterima
(antena resonansi,
antena
pita lebar / broadband antena.
7.
Beam Scanning (Pelacakan Berkas) merupakan pergerakan pada arah radiasi
maksimum dengan
cara
mekanik dan listrik.
8.
Sistem lain yang terdiri dari ukuran, berat, biaya, pemakaian daya, radar
bagian depan dan lain –
lainnya.
B. DASAR
– DASAR RADIASI ANTENA
Sebuah
antena dapat dibayangkan sebagai sebuah jaringan setara (matching network)
antara
sebuah
perangkat pandu gelombang (saluran transmisi, pandu gelombang) dan media di
sekitarnya.
C. Antena Pemancar
Masukan
Pandu gelombang Antena
Keluaran
Gelombang Tidak Terpandu
Antena
Penerima
Masukan
gelombang tidak terpadu
AntenaKeluaran
Pandu Gelombang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ANTENA
Antena
( antenna atau areal ) adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan
energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara atausebaliknya dari udara ke media kabel. Karena
merupakan perangkat perantaraantara media kabel dan udara, maka antena harus
mempunyai sifat yang sesuai(match)
dengan media kabel pencatunya. Prinsip ini telah diterangkan dalamsaluran
transmisi.Dalam perancangan suatu antena,
baberapa hal yang harus diperhatikanadalah :-
bentuk dan arah radiasi yang
diinginkan polarisasi yang
dimiliki frekuensi kerja,
lebar band (bandwidth), dan-impedansi input yang
dimiliki.Untuk antena yang bekerja pada
band VLF, LF, HF, VHF dan UHF bawah,
jenis antena kawat (wire antenna)
dalam prakteknya sering digunakan,seperti halnya antena dipole 1/2
λ, antena monopole dengan
ground
plane,
antenaloop, antena Yagi-Uda
array, antena log periodik dan sebagainya. Antena-antena jenis ini,
dimensi fisiknya disesuaikan dengan panjang gelombang dimana sistem bekerja. Semakin tinggi frekuensi kerja,
maka semakin pendek panjanggelombangnya, sehingga semakin pendek panjang
fisik suatu antena.Untuk antena gelombang
mikro (microwave), terutama SHF ke
atas, penggunaan antena luasan (aperture
antena) seperti antena horn, antena parabola,akan lebih efektif
dibanding dengan antena kawat pada umumnya. Karena antenayang demikian mempunyai sifat pengarahan yang baik
untuk memancarkangelombang elektromagnetik.
B. Definisi-denifisi pola
radiasi antena
a.
Pola isotropis adalah pola sebuah antena didefinisikan sebagai radiasi serba
sama ke segala arah,
pola
ini dibentuk oleh sebuah radiator isotropis (sumber titik, sebuah antena
non-fisik yang tidak
mempunyai
arah).
b.
Pola keterarahan merupakan sebuah pola dikarakterisasi oleh beberapa radiasi
yang efisien dalam
satu
arah dibandingkan arah lainnya (secara fisik antena yang dapat direalisasikan
adalah antena
pengarah
saja).
c.
Pola omnidirectional merupakan sebuah pola yang serba sama dalam pemberian
ruang radiasinya.
d.
Pola bidang utama yaitu pola bidang E dan bidang H dari sebuah polarisasi
linier antena.
Bidang
E adalah bidang yang terdiri vektor medan elektrik dan arah radiasinya
maksimum.
Bidang H adalah bidang yang terdiri vektor medan magnetik
dan arah radiasinya maksimum.
C. Fungsi ANTENA
Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi
sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik
ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk
menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang
bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem
komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi
(peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena
hanya menjalankan fungsi penerima saja.
B. Karakter Antena
Karakter antenna Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih jenis antena untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada
sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi.
Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika antena
tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi,
polarisasi, dan bidang irisan tertentu. Misalnya, David Welkinson (0806322514)
ingin membeli antena maka untuk mendapatkan antena yang sesuai dengan fungsi
yang dinginkan, ia harus memimilih antena dengan karakter yang sesuai dengan
fungsi yang dia inginkan.
•Pola-radiasi
Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth).
Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.
Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.
•Gain
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel.
•Polarisasi
Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.
•Pola-radiasi
Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth).
Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.
Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.
•Gain
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel.
•Polarisasi
Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami tarik dari
pembahasan mengai ANTENA di atas ialah :
B.
Saran
saran yang dapat kami berikan
ialah, karena dalam penyusunan makalah ini kami hanya belandaskan dari
buku-buku atau referensi lain yang berhubungan dalam penyusunan makalah
mengenai ANTENA, oleh karena itu kami menyarankan di
adakannya kunjungan lapangan. Dengan kunjungan lapangan tersebut bermaksud
untuk mengetahui secara langsung tentang ANTENA tersebut serta
penyusunannya.
DAFTAR PUSTAKA
Moch.Abdul.Azis, 14-September-2013,Sejarah PT.Ramayana Lestari Sentosa,Tbk,(Online),(http://bunker-hacking.blogspot.com, Di
Akses Tanggal 14-September -2013)
====================================================
DI KARNAKAN BLOG KAMI DILARANG COPAS(COPY PASTE)
Kami Menyediakan Link Download .